Selasa, 25 Oktober 2011

PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) SKALA BESAR MAMBERAMO I, MAMBERAMO II, DAN EDI VALLEN DI IRIAN JAYA


PROSPEK PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) SKALA
BESAR MAMBERAMO I, MAMBERAMO II, DAN EDI VALLEN DI IRIAN JAYA

DAENG RAHMATULLLAH

S1 Teknik Tenaga Listrik
UNESA
BPPT
Abstract
Mamberamo River in Irian Jaya have abundant hydroelectric potential with installed capacity is about 12,284 MW. Preliminary study show that 3 locations : Mamberamo I, Mamberamo II, and Edi Vallen have potential to be developed at the early stages if energy intensive industries were also developed in this region. Utilization of big scale hydroelectric power in Mamberamo River need to analyze all of the development aspects.
1. Pendahuluan
Potensi tenaga air di Indonesia diperkirakan sebesar 74,9 GW yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Energi yang dapat dibangkitkan adalah sekitar 401.646 GWh per tahun yang setara dengan 2,5 juta barel BBM per hari yang dibangkitkan dengan pembangkit tenaga termal. Sepertiga dari potensi tenaga air tersebut terdapat di Irian Jaya dan sebagian besar di Kalimantan dan Sumatera. Pemanfaatan tenaga air untuk PLTA sampai saat ini kurang lebih 5,3 % dari seluruh potensi yang ada. Dengan masih rendahnya persentasi pemanfaatan ini pengembangan di masa yang akan datang perlu ditingkatkan dengan cara pembangunan proyek terpadu untuk berbagai tujuan yang tidak hanya untuk PLTA.
Di Irian Jaya potensi tenaga air diperkirakan mencapai 22,3 GW. Dari jumlah tersebut potensi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamberamo mencapai 12.284 MW. Sungai Mamberamo merupakan gabungan dua sungai besar yaitu Sungai Taritatu yang mengalir dari arah Timur dan Sungai Tariku yang mengalir dari arah Barat. Kedua aliran sungai ini bertemu di Papasena dan menjadi Sungai Mamberamo dengan panjang mencapai 650 km yang mengalir dari arah Barat Laut yang akhirnya bermuara di Samudra Pasifik. Luas total DAS Mamberamo adalah 79.440 km2 yang hampir sama dengan luas Pulau Jawa.
Ditinjau dari kondisi topografi, DAS Mamberamo dapat dikelompokkan menjadi 3 alur sungai yaitu alur sungai di bagian hulu yang terletak di pegunungan, alur bagian tengah yang terbentang di dataran tinggi yang datar dan cukup luas, dan alur hilir yang terletak di perbukitan yang berlanjut di dataran rendah berawa-rawa di pesisir utara. Ditinjau dari kondisi hidrologi, DAS Mamberamo mempunyai potensi sumber daya air sekitar 4.530 m3/detik dan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.788 mm dengan distribusi curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun.
Hambatan utama yang dihadapi untuk memanfaatkan tenaga air di Irian Jaya adalah kebutuhan tenaga listrik yang masih sangat kecil dan pusat bebannya terpisah-pisah. Dalam studi pendahuluan ini akan dibahas prospek pemanfaatan PLTA Mamberamo I, Mamberamo II, dan Edi Vallen di Irian Jaya dengan cara mengembangkan industri yang padat energi. Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk mengembangkan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
2. Kondisi Kelistrikan di Irian Jaya
Berdasarkan data tahun 1994 jumlah penduduk Irian Jaya sekitar 2 juta orang yang tersebar di 10 daerah tingkat II dengan luas daerah 415.000 km2. Kepadatan penduduk masih sangat rendah yaitu kurang dari 5 penduduk per km2. Konsumsi tenaga listrik juga masih sangat rendah yaitu kurang dari 100 kWh/tahun/kapita.
Kapasitas terpasang pembangkit listrik di Irian Jaya saat ini sebesar 466,8 MW terdiri atas pembangkit PLN sebesar 204,7 MW dan sisanya captive power sebesar 262,1 MW. Peranan BBM khususnya minyak diesel masih sangat dominan (77,2 %) sedangkan sisanya PLTA 21,9 % dan PLTG 0,9 %. Konsumsi energi selama lima tahun terakhir ini tumbuh sebesar 12,4 % pertahun. Sektor rumah tangga tumbuh sebesar 12,1 %, komersial sebesar 19 %, perhotelan sebesar 18,4 %, dan industri sebesar 14,1 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar